animasi bergerak gif
My Widget
Islam, Sains, Dan Teknologi: June 2012

Wednesday, June 27, 2012

Sejarah penemuan sel listrik


Dalam dunia listrik banyak sekali penemu-penemu yang telah berpartisipasi. Berikut merupakan orang yang pertama kali menemukan manfaat listrik dalam kehidupan sehari.
1. Luigi Galvani

Pada tahun 1780-an ahli anatomi Itali, Luigi Galvani, secara tak sengaja melihat kaki kodok yang sudah mati bisa terkejut saat pisau bedahnya menyentuh saraf kaki kodok, ia berpendapat bahwa efek ini berkaitan dengan sifat-sifat syaraf.



2. Alessandro Volta


Alessandro Volta lahir di Como, Italia pada 1745. Pada 1774, ia diangkat sebagai profesor fisika di Royal School di Como. Sementara di Royal School, Alessandro Volta dirancang penemuan pertamanya yang Electrophorus pada tahun 1774, sebuah alat yang menghasilkan listrik statis. Tahun 1800, Alessandro Volta dari Italia membangun tumpukan volta dan menemukan metode praktis pertama dari pembangkit listrik. Count Volta juga membuat penemuan-penemuan di elektrostatika, meteorologi, dan pneumatik. Penemuan yang paling terkenal, bagaimanapun, adalah baterai pertama. Dibangun dari cakram bolak seng dan tembaga, dengan potongan karton direndam dalam air garam antara logam, tumpukan volta dihasilkan arus listrik. Melakukan busur logam digunakan untuk membawa listrik dari jarak yang lebih jauh. Alessandro Volta's volta tumpukan pertama adalah baterai yang menghasilkan yang handal, stabil arus listrik.
Salah satu dari Alessandro Volta kontemporer adalah Luigi Galvani, pada kenyataannya, itu Volta tidak setuju dengan teori Galvani galvanik tanggapan (jaringan hewan mengandung bentuk listrik) yang menyebabkan Volta untuk membangun tumpukan volta untuk membuktikan bahwa listrik tidak berasal dari jaringan hewan tapi yang dihasilkan oleh kontak dari berbagai logam, kuningan dan besi, di sebuah lingkungan lembab. Ironisnya, keduanya ilmuwan benar.

3. Michael Faraday

Michael Faraday lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts, Inggris. Ketika umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir Humphry Davy, seorang ahli kimia yang juga kepala laboratorium Royal Institution. Berkat kegigihannya dalam belajar, hanya dalam waktu relatif singkat, ia dapat membuat penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri, yaitu menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat berhubungan dengan para ahli ternama, seperti Andre Marie Ampere.
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini, Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang kelistrikan. Hukum Faraday Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya pada tahun 1831, ia menemukan bahwa bila magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat, sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut "pengaruh elektromagnetik" dan penemuan ini disebut "Hukum Faraday". Dengan berbagai temuannya, tak berlebihan jika Faraday termasuk salah satu tokoh yang telah memberi sumbangan terbesar pada umat manusia. Ia seorang yang sederhana, seorang penemu yang mulai belajar secara autodidak.

GGL dan Tegangan Jepit


Mengukur Gaya Gerak Listrik

Istilah gaya gerak listrik dan tegangan jepit sebenarnya bersumber pada keadaan sumber 

tegangan yang terpasang secara terbuka dan tertutup. Untuk mengukur gaya gerak listrik (ggl) 
dan tegangan jepit kita gunakan alat yang dinamakan Voltmeter. 
Sedangkan untuk mengukur besar kuat arus, kita gunakan Amperemeter.  
Berikut ini adalah gambar kedua alat tersebut yang sering digunakan di sekolah-sekolah, 
fungsi alat ini terdiri dari dua yaitu 
sebagai pengukur arus (amperemeter) dan sebagai pengukur beda potensial (voltmeter).
Bagaimana cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter atau Voltmeter? 
Sebelum kita membahas mengenai bagaimana cara membaca hasil pengukuran arus listrik dan 
tegangan, perlu diketahui dulu bagian-bagian dari alat tersebut. Bagian-bagian amperemeter/voltmeter 
terdiri dari batas ukur, terminal positip skala dan terminal negatip seperti terlihat pada gambar.
Untuk Membaca hasil pengukuran amperemeter/voltmeter kita gunakan rumus:
NP= Nilai pengukuran, PJ = penunjukan jarum, ST=skala tertinggi, dan BU= Batas ukur

Contoh :
Ditentukan sebuah amperemeter dengan batas ukur 5A, penunjukan jarum 8 dan skala tertinggi yang kita gunakan adalah 50, maka berapa nilai pengukuran amperemeter tersebut?
Jawab:

    

 Berikut ini adalah dua contoh pembacaan dari dua posisi jarum Q dan P
1. Nilai yang ditunjukkan P adalah :
Batas ukur  (BU)           = 1 A
Skala tertinggi (ST)       = 100
Penunjukan Jarum (PJ)  = 54
Berapa nilai pengukuran (NP) = …… ?

Jawab:
     
2. Nilai yang ditunjuk Q adalah:
Misal kita ambil nilai batas ukur adalah 100 mA. 

Penunjukan jarum 22 dan skala tertinggi adalah     100,      maka nilai pengukuran Q adalah ....

Jawab:

         
Membaca hasil pengukuran pada skala amperemeter/Voltmeter harus dibiasakan dan berlatih terus, 
hal ini untuk memudahkan dalam menjawab soal atau penerapan aplikasi yang membutuhkan kecepatan 
dalam membaca skala. 
Di samping anda dilatih untuk membaca skala, ada hal yang penting lagi yang berkenaan dengan 
keamanan alat, yaitu cara memasang amperemeter/voltmeter. 
Jika dalam pemasangan amperemetr dan voltmeter kita salah, maka alat  tersebut bisa mengalami kerusakan. 
Berikut ini adalah cara pemasangan amperemeter dengan menggunakan KIT listrik yang terdiri 
dari panel rangkaian, lampu, batu baterai dan soket penghubung komponen-komponen yang ada.
Pemasangan amperemeter pada rangkaian harus secara seri sedangkan pemasangan voltmeter 
harus dipasang paralel. Apabila pemasangannya tertukar maka alat tersebut akan rusak. 
Pada saat kita ingin mengetahui besar beda potensial atau gaya gerak listrik atau tegangan jepit 
suatu rangkaian, voltmeter dipasang secara paralel dengan beban. 
Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara pemasangan voltmeter pada suatu rangkaian dengan 
menggunakan alat KIT Listrik yang terdiri dari panel rangkaian, lampu, batu baterai dan 
soket penghubung komponen-komponen yang ada pada gambar berikut.
Bila kita hendak melakukan pengukuran arus dan tegangan secara bersamaan menggunakan 
kedua alat tersebut, prinsip pemasangannya tetap. 
Amperemeter dipasang seri dengan beban dan voltmeter dipasang paralel dengan beban. 
Untuk lebih jelasnya maka perhatikan gambar berikut, yang diambil dari KIT Listrik yang terdiri 
dari panel rangkaian, lampu, batu baterai dan soket penghubung komponen-komponen yang ada.

Friday, June 22, 2012

Revolusi bumi dan akibatnya



Revolusi bumi dan akibatnya:
Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari, satu kali revolusi memerlukan waktu 365,25 hari atau 1 tahun. Adapun bidang orbit bumi ketika mengelilingi matahari disebut sebagai bidang eliptika, arah revolusi bumi berlawanan dengan arah jarum jam, akibat dari adanya revolusi bumi maka terjadi:
A. Terjadi gerak semu tahunan matahari, gerak semu matahari seolah-olah matahari bergerak dari utara keselatan dan sebaliknya. pada gerak semu matahari posisi matahari pada tanggal 21 Maret - 21 Juni matahari bergerak dari 0 derajat ke arah Garis Balik Utara = 23,5 derajat kemudian 21 Juni - 23 September matahari bergeser lagi dari GBU ke arah kathulistiwa, 23 September - 22 Desember matahari bergerak menuju GBS, 22 Desember - 21 Maret matahari dari GBS bergerak kembali ke arah katulistiwa, demikian seterusnya.
B .Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam, akibat kedudukan bumi yang miring sebesar 23,5 derajat menyebabkan terjadinya perbedaan lama siang dan malam, pada saat posisi matahari berada tepat diatas garis katulistiwa ( 21 Maret dan 23 September) semua posisi di bumi kecuali kutub mempunyai waktu siang dan malam yang sama yakni 12 jam, ketika matahari berada di GBU maka bumi belahan utara mengalami waktu siang lebih lama dari pada malam, belahan selatan mengalami siang lebih pendek daripada malam, sedang pada waktu matahari berada pada GBS belahan selatan mengal;ami siang lebih lama dari pada malam dan sebaliknya belahan utara mengalami siang lebih pendek dari pada malam.
C. Pergantian musim, adanya revolusi bumi dan kemiringan bumi sebesar 23,5 derajat mengakibatkan terjadinya pergantian musim, :
  1. 21 Maret- 21 juni , posisi kutub utara makin condong kearah matahari dan kutub selatan menjauh dari matahari, berakibat belahan utara mengalami musim semi dan belahan selatan mengalami musim gugur.
  2. 21 Juni - 23 September kutub utara condong ( dekat) matahari dan kutub selatan makin menjauhi matahari berakibat belahan utara mengalami musim panas dan belahan selatan mengalami musim dingin
  3. 23 September - 22 Desember, kutub utara menjauhi matahari dan kutub selatan makin condong ke matahari berakibat belahan utara mengalami mengalami musim gugur dan belahan selatan mengalami musim semi
  4. 22 Desember - 21 Maret . kutub utara jauh dari matahari dan kutub selatan condong ke matahari, akibatnya belahann utara mengalami musim dingin dan belahan selatan mengalami musim panas

Energi dan Daya Listrik


A. Energi Listrik
Jika sebuah penghantar dengan hambatan R diberi benda potensial V dan mengalir arus sebesar I, maka dalam waktu t, energi yang diserap penghantar tersebut dapat ditentukan :
            W : V x I x t
            W : I2 x R x t
            W : V2/R . t
Keterangan :
W : energi listrik (joule)
V : tegangan (volt)
I :  kuat arus (ampere)
R : hambatan (ohm)
t  : waktu (s)
Contoh :
Sepotong kawat dengan hambatan 20 ohm, dialiri listrik sebesar 3 ampere selama 30 menit. Berapa energi panas yang terjadi
Diketahui :
I : 3 A
t : 1800 detik
R : 20 Ω
Ditanya :
Berapa W ?


Jawab :
W : I2 x R x t
W : 32 x 20 x 1800
W : 324. 000  joule

B. Daya Listrik
Daya listrik adalah energi listrik tiap satuan waktu.
Rumus :
P : W/T
Ket :
P   : daya listrik (joule/sekon, watt
W : energi listrik (joule)
t   : waktu (s)
Satuan daya (P) adalah watt
1 watt : 1 joule/1 detik
1 HP (Horse power) : 746 watt
Rumus :
P  : V x I
P  : I2 x R
P  : V2 / R


C. Menghitung Biaya Listrik
Untuk menghitung besarnya biaya pemakaian listrik, digunakan rumus :
Biaya : energi listrik x tarif per KWH

Contoh :
Sebuah lampu 220 Volt, 60 watt digunakan 8 jam sehari. Jika tarif per KWH adalah    Rp. 500, berapakah biaya yang harus dibayar setiap bulan?
Diketahui :
Tarif per KWH : Rp. 500, P : 60 watt
                        V : 220 Volt
                        t1hari : 8 jam, t30hari : 240 jam
Ditanya : Biaya perbulan ?
Jawab :
W : P x t  Q W : 60 x 240
                              W : 14. 400
                              W : 14, 4 kilo watt jam/ 14, 4 KWH
Biaya energi listrik : Energi listrik x tarif per KWH
                                : 14, 4 x Rp 500
                                : 7. 200

Demikian Ini yang hanya bisa saya bagikan kalau ada kekeliruan tolong dimaafkan
tolong di like trim’k
J


Beda Potensial Listrik

Agar terjadi alairan muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian tertutup, maka haruslah ada beda potensial/beda tegangan di kedua ujung rangkaian. Beda potensial listrik adalah energi tiap satu satuan muatan.
Jika energi tiap muatan habis akibat penggunaan, maka di kedua ujung rangkaian tidak akan ada beda potensial (beda potensial bernilai nol). Akibatnya komponen-komponen elektronika seperti lampu, trafo, dan lain sebagainya tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perhatikanlah gambar berikut. Adanya beda potensial pada ujung ujung sumber tegangan, menyebabkan lampu dalam rangkaian tertutup tersebut dapat menyala. Pada lampu terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor dan cahaya.
Untuk mengukur langsung beda potensial listrik pada lampu, maka dipasanglah alat ukur tegangan/beda potensial seperti terlihat pada gambar. Pada gambar tersebut, alat ukur tegangan dipasang paralel dengan komponen yang hendak diukur beda potensialnya.

Arus Listrik


ARUS LISTRIK
Arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah (berlawanan arah dengan gerak elektron).
KUAT ARUS LISTRIK (I)
adalah jumlah muatan listrik yang menembus penampang konduktor tiap satuan waktu.
I = Q/t = n e v A
Q = muatan listrik
n = jumlah elektron/volume
v = kecepatan elektron
RAPAT ARUS (J) 
adalah kuat arus per satuan luas penampang.
J = I/A = n e v
e = muatan 1 eleltron = 1,6 x 10E-19
A = luas penampang yang dilalui arus


ARUS/TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC)
Arus/tegangan bolak-balik adalah arus/tegangan yang besarnya selalu berubah-ubah secara periodik. Simbol tegangan bolak-balik adalah ~ dan dapat diukur dengan Osiloskop (mengukur tegangan maksimumnya).

NILAI EFEKTIF KUAT ARUS/TEGANGAN AC
Nilai efektif kuat arus/tegangan AC adalah arus/tegangan AC yang dianggap setara dengan kuat arus/tegangan AC yang menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu penghantar dalam waktu yang sama.
Kuat arus efektif : Ief = Imaks / Ö2
Tegangan efektif : Vef = Vmaks / Ö2
Besaran yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter DC adalah tegangan/kuat arus DC yang sesungguhnya,sedangkan yang ditunjukan oleh voltmeter/amperemeter AC adalah tegangan/kuat arus efektif, bukan tegangan/kuat arus sesungguhnya.

Generator Van de Graaff


generator Van de Graff” merupakan alat yang dapat menghasilkan muatan listrik statis dalam jumlah yang sangat besar melalui proses gesekan. Alat ini diciptakan oleh Robert Van de Graaff seorang ilmuan fisika dari Amerika pada tahun 1931.
“generator Van de Graff” ini berfungsi untuk menghasilkan muatan listrik, khususnya percepatan partikel bermuatan dalam eksplorasi atom. Bentuk dasar “generator Van de Graff” ini seperti :
Sebuah “generator Van de Graff” terdiri atas kubah logam, sisir logam bawah dan atas, silinder logam di bagian atas dan silinder politena di bagian bawah, dan sabuk karet yang menghubungkan silinder logam dan silinder politena.
Nah, mari kita simak prinsip kerja dari “generator Van de Graff” :
Prinsip kerja “generator Van de Graff” ini ketika arus listri mengalir dan menggerakkan motor generator, silinder politena berputar kemudian menggerakkan sabuk karet. Gesekan antara sabuk karet dan silinder politena menyebabkan sabuk karet bermuatan positif. Sabuk karet kemudian membawa muatan listrik positif dan sisir logam bawah menuju sisir logam atas yang diteruskan ke kubah. Jadi, kubah menjadi bermuatan positif karena muatan negatif kubah akan tertarik ke sabuk karet untuk menetralkan muatan positif. Sabuk karet terus bergerak ke bawah lagi dan mengalami gesekan kembali.
Proses ini berlangsung terus menerus sehingga kubah mengumpulkan muatan listrik positif dalam jumlah yang banyak. Pada gambar di atas terlihat bahwa muatan listrik negatif pada sabuk karet bawah mengalir melalui sisir logam bawah ke tanah dan dinetralkan. Generator ini dapat menghasilkan tenaga listrik sampai dua juta volt. Apabila kubah generator ditanahkan, akan terlihat percikan kecil seperti kilat kecil. Kita juga dapat merasakan kekuatan listrik ini dengan menerima muatan dari generator pada saat menyentuh kubahnya.

Nah sekarang sudah jelas bukan :)

Fisika Sebagai Penangkal Petir

Fisika &  PETIR 
PENANGKAL PETIR 
1. Prinsip kerja penangkal petir adalah mengumpulkan muatan sebanyak mungkin di ujung penagkal petir sehingga tercipta medan listrik. Medan listrik ini selanjutnya akan mempolarisasi udara sekitarnya sehingga udara menjadi bermuatan listrik. Udara yang bermuatan listrik ini selanjutnya akan menetralkan muatan listrik yang ada di awan sehingga mencegah terjadinya petir. 
2. Alat penangkal petir antara lain:
1. Penangkal Petir Konvensional ( Sistem Faraday)
2. Penangkal Petir Radioaktif
3. Penangkal Petir Sistem Elektrostatik dan Membran. 
3. Alasan ujung penangkal petir dibuat runcing adalah agar muatan yang terkumpul pada ujung penangkal petir sebanyak mungkin sehingga menghasilkan medan magnet yang sangat kuat.

BLEDHEG (PETIR) 
PELEPASAN ELETRON TINGKAT TINGGI

Bicara tentang fenomena alam tidak ada habisnya. Semuanya mengagumkan : musim, matahari, bulan, hujan, petir, dll.
Hei, kita belum pernah bahas tentang petir ya? Kalo gitu, kita bahas saja petir pada artikel ini.
Kalau dengar kata ’petir’, hayo, apa yang terlintas di benak kamu? Tenaga listrik tegangan tinggi yang dahsyat? Kilatan cahaya dengan kecepatan super tinggi? Suara menggelegar dari alam yang menakutkan?
Bisa dibilang, semua itu adalah tanda-tanda saat petir muncul. Kita tidak bisa bilang tidak, petir memang menakutkan. Karena? Secara ilmiah, petir merupakan pelepasan listrik di atmosfer. Pelepasan arus listrik darimana? Begini ceritanya.
Awan bisa jadi mengandung muatan listrik karena saat bergerak dan bergesekan dengan awan lainnya, akan terjadi akumulasi muatan negatif pada salah satu sisi. Muatan positif akan berkumpul pada sisi yang satunya lagi.
Akibat akumulasi elektron ini, maka akan timbul perbedaan perbedaan tegangan antara awan dan bumi. Pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya perlu dilakukan agar tercapai kesetimbangan. Pembuangan muatan ini melalui udara sebagai medianya.

Pertanyaan selanjutnya mungkin sama buat beberapa orang : mengapa petir banyak terjadi pada musim hujan?
Jawabannya tentu saja berkaitan dengan karakteristik musim hujan sendiri. Saat musim hujan, udara mengandung kadar air yang lebih tinggi. Kadar air yang tinggi ini menyebabkan turunnya daya isolasi sehingga arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Semakin banyak awan, semakin besar kemungkinan dihasilkannya arus listrik. Semakin besar perbedaan arus listrik, semakin besar pula elektron yang harus dipindahkan, sehingga petir akan menjadi lebih menakutkan.
Oiya, kenapa petir disertai kilatan cahaya? Kilatan cahaya ini merupakan bentuk pelepasan listrik dengan kecepatan 96.000 km/jam. Pernah melihat sumber arus yang mengeluarkan jilatan listrik kecil saat dihubungkan dengan steker? Nah, mirip begitu.
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif mengalir dari awan ke permukaan tanah. Menurut sebuah sumber, energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Wow! 
Diposkan oleh Catur-Sang Guru Muda Fisika di 21:06 0 komentar Link ke posting ini 
Merumuskan Makhluk Halus 
Santet, teluh, sihir atau apapun namanya adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang : berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga sampai dengan kematian. Berbagai penyelidikan pun telah banyak dilakukan ilmuwan terhadap fenomena
santet dan sejenisnya. Tentu metode penelitian para ilmuwan agak berbeda dengan agamawan.

Jika para agamawan memakai rujukan dalil2 kitab suci (ayat kitabiyah), maka para ilmuwan menggunakan ayat kauniyah (alam semesta) untuk menyelidiki santet ini. Penyelidikan menggunakan ayat kauniyah tentunya harus memiliki metode yang sifatnya ilmiah, mulai
dari mencari kasus2 santet, tipe2 santet, gejala, akibat dlsb. Lalu kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan/pendapat yang mengemuka adalah santet atau apapun bentuknya itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan dll bisa dijelaskan melalui proses
materialisasi energi.

Nah, santet dan mahluk halus itu ternyata adalah energi yang bermuatan negatif (-). Bumipun ternyata memiliki muatan negatif (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang sejenis akan saling tolak menolak dan muatan yang tidak sejenis justru akan tarik menarik. Rumuse ya kuwe :


F = gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = muatan
R = jarak 

Nah karena demit, memedi, pocong, kuntilanak, genderuwo alias mahluk halus dan bumi itu sama-sama bermuatan negatif (-) ,sebab itulah para demit alias makhluk halus itu tidaklah menyentuh bumi. Orang tua jaman dulu juga sering mengingatkan jika bicara dgn orang yg tidak dikenal
pd malam hari maka lihatlah apakah kakinya menapak ke bumi atau tidak. Jika tidak maka ia berarti golongan mahluk halus.

Begitu juga dengan santet yang ternyata bermuatan negatif (-) maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum C Coulomb ini. Saya tidak membahas metode melawan santet dengan zikir karena sudah banyak dibahas tapi saya menawarkan alternatif lainnya yg bisa bersifat “standalone” (utk non muslim) maupun digabungkan dgn zikir (utk muslim).


Neeeh.......caranya:

1. Tidurlah dilantai yang langsung menyentuh bumi. Boleh gunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 cm. Dengan tidur dilantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan (-) dari bumi.
2. Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan (-). Mahluk halus, jin, santet dll akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Tapi Kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat. Jadi, alat ini akan "menghajar" mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan "diusir" juga.
3. Melakukan gerakan senam khusus dimana tapak kaki harus menyentuh bumi. Gerakan senam ini hanya punya satu gerakan inti saja jadi mudah sekali dilakukan oleh anak2 hingga orang tua. Selain utk penyembuhan berbagai penyakit medis yg sulit sembuh, senam ini cukup banyak menyelesaikan kasus santet juga. Ini murni senam, tanpa mantra atau pernafasan khusus.
4. Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan (-). Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa "dingin". Pohon yang memiliki muatan (-) diantaranya : dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll. Tanaman sejenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan (-) ini tidaklah mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi)dibandingkan dengan tanaman bermuatan (+). Lain halnya dengan pohon yang memiliki muatan (+) seperti pohon asem,beringin, belimbing, kemuning, alas randu dll maka pohon sejenis ini tentu akan menarik mahluk halus dan seringkali dijadikan tempat tinggal. Hal ini dikarenakan ada gaya tarik menarik antara pohon (+)dan mahluk halus (-) sesuai hukum Coulomb

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM. TUMBUKAN


Misalkan benda A dan B masing-masing mempunyai massa mA dan mB dan masing-masing bergerak segaris dengn kecepatan vA dan vB sedangkan vA > vB. Setelah tumbukan kecepatan benda berubah menjadi vA’ dan vB’. Bila FBA adalah gaya dari A yang dipakai untuk menumbuk B dan FAB gaya dari B yang dipakai untuk menumbuk A, maka menurut hukum III Newton :



Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama/tetap. Hukum ini disebut sebagai HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM LINIER.

TUMBUKAN.

Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :

Macam tumbukan yaitu :

  • Tumbukan elastis sempurna
yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi.
Koefisien restitusi e = 1

  • Tumbukan elastis sebagian
yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas.Koefisien restitusi 0 < style="font-weight: bold;">


  • Tumbukan tidak elastis

yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama.
Koefisien restitusi e = 0

Besarnya koefisien restitusi (e) untuk semua jenis tumbukan berlaku :


Tumbukan yang terjadi jika bola dijatuhkan dari ketinggian h meter dari atas lanmtai. Kecepatan bola waktu menumbuk lantai dapat dicari dengan persamaan

Pemuaian Zat Padat


A. Muai Panjang

Pemuaian zat terjadi ke segala arah, sehingga panjang, luas, dan ukuran volume zat akan bertambah. Untuk zat padat yang bentuknya memanjang dan berdiameter kecil, sehingga panjang benda jauh lebih besar daripada diameter benda seperti kawat, pertambahan luas dan volume akibat pemuaian dapat diabaikan. Dengan demikian, hanya pertambahan ukuran panjang yang diperhatikan. Pemuaian yang hanya berpengaruh secara nyata pada pertambahan panjang zat disebut muai panjang. Salah satu alat yang digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat padat adalah Musschenbroek.

Gambar 2. Musschenbroek adalah alat untuk menyelidiki muai panjang zat

Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yag ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala.

Gambar 3. Sebuah batang logam sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan


Tiga batang logam yang dipanaskan


Pertambahan panjang suatu zat secara fisis:
  1. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula
  2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
  3. Bergantung dari jenis zat

Pertambahan panjang suatu zat secara matematis dapat dituliskan:
Keterangan:
= pertambahan panjang, dalam satuan meter
= panjang mula-mula, dalam satuan meter
= koefisien muai panjang, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C

Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat. Pertambahan panjang zat padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang ().

Tabel 1. Koefisien muai panjang beberapa zat padat

Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Koefisien muai panjang aluminium jauh lebih besar daripada tembaga maupun besi sehingga pertambahan panjang yang terbesar terjadi pada aluminium (Al), tembaga (Cu), kemudian besi (Fe).
Itu artinya koefisien muai panjang Al > Cu > Fe.
Perbandingan muai logam yang dipanaskan


B. Muai Luas
Pada logam yang berbentuk lempengan tipis (berupa segiempat, segitiga, atau lingkaran), ukuran volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami muai luas.
Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula.  
Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas.

Gambar 4. Sebuah kaca sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan

Sebuah kaca dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek

Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan:
  1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula
  2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
  3. Bergantung dari jenis zat

Pertambahan luas yang terjadi apabila benda menerima panas, secara matematis dapat dituliskan:
Keterangan:
= pertambahan luas, dalam satuan meter persegi (m2)
= luas mula-mula, dalam satuan meter persegi (m2)
= 2.= koefisien muai luas, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C

C. Muai Volume
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai volumlah yang harus kita perhatikan (paling dominan).
Sebuah kubus dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek

Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis:
1. Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat
3. Bergantung dari jenis bahan
Pertambahan volume zat yang terjadi akibat panas, secara matematis dapat dituliskan:
Keterangan:
= pertambahan volume, dalam satuan m3
= volume mula-mula, dalam satuan m3
= 3.= koefisien muai volume, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C