animasi bergerak gif
My Widget
Islam, Sains, Dan Teknologi: February 2013

Thursday, February 28, 2013

MISTERI "PITA" DI SISTEM TATA SURYA TERUNGKAP



Astronesia-National Aeronautics and Space Administration (NASA) melalui pesawat luar angkasa Interstellar Boundary Explorer (IBEX) menjelaskan objek "pita" yang menonjol dari partikel bermuatan di batas Tata Surya.

Dilansir Tgdaily, Rabu (6/2/2013), peneliti dari University of New Hampshire dan Southwest Research menyarankan bahwa partikel bermuatan terjebak di batas Tata Surya dan menciptakan pita atom netral.

Matahari mengirimkan angin surya dari partikel bermuatan atau ion. Angin surya ini menempuh perjalanan ke segala arah di kecepatan super sonic.

Kamera IBEX mengukur energetic neutral atoms (ENAs) yang terbentuk ketika partikel bermuatan ini menjadi netral. Setelah angin surya ENAs ini meninggalkan Tata Surya, maka mereka tidak bisa kembali masuk.

Namun, beberapa atom netral lainnya bisa menjadi partikel bermuatan kembali. Bentuk baru ini akan mengangkut ion yang berputar di sekeliling medan magnet lokal antar bintang di luar Tata Surya.

Beberapa partikel kemudian dapat kembali ke Tata Surya sebagai ENAs sekunder. "ENAs sekunder masuk ke dalam Tata Surya setelah sebelumnya terjebak di area luar Tata Surya," ungkap David McComas, IBEX Principal Investigator.

Ia menjelaskan, ketika ENAs sekunder ini bertumpuk dan terjebak atau tersimpan, maka mereka menghasilkan fluks ENAs yang lebih tinggi. Kemudian, membentuk pita terang yang dapat dilihat oleh IBEX.

Dilansir Tgdaily, Rabu (6/2/2013), peneliti dari University of New Hampshire dan Southwest Research menyarankan bahwa partikel bermuatan terjebak di batas Tata Surya dan menciptakan pita atom netral.

Matahari mengirimkan angin surya dari partikel bermuatan atau ion. Angin surya ini menempuh perjalanan ke segala arah di kecepatan super sonic.

Kamera IBEX mengukur energetic neutral atoms (ENAs) yang terbentuk ketika partikel bermuatan ini menjadi netral. Setelah angin surya ENAs ini meninggalkan Tata Surya, maka mereka tidak bisa kembali masuk.

Namun, beberapa atom netral lainnya bisa menjadi partikel bermuatan kembali. Bentuk baru ini akan mengangkut ion yang berputar di sekeliling medan magnet lokal antar bintang di luar Tata Surya.

Beberapa partikel kemudian dapat kembali ke Tata Surya sebagai ENAs sekunder. "ENAs sekunder masuk ke dalam Tata Surya setelah sebelumnya terjebak di area luar Tata Surya," ungkap David McComas, IBEX Principal Investigator.

Ia menjelaskan, ketika ENAs sekunder ini bertumpuk dan terjebak atau tersimpan, maka mereka menghasilkan fluks ENAs yang lebih tinggi. Kemudian, membentuk pita terang yang dapat dilihat oleh IBEX.

Sumber: okezone.com

Planet Terkecil Ditemukan di Luar Tata Surya

Gambar rekayasa planet yang baru ditemukan dan diberi nama Kepler-37b.

California - Para astronom yang sedang mencari planet di luar sistem tata surya kita akhirnya menemukan planet terkecil sejauh ini, yang seukuran sekitar bulan.

Tapi para pencari kehidupan di dunia lain harus kembali berpaling karena planet itu terlalu dekat dengan mataharinya sendiri dan terlalu panas untuk bisa mendukung kehidupan. Temperatur permukaannya mencapai sekitar 700 derajat Fahrenheit (371 derajat Celsius) dan juga tidak memiliki atmosfer dan air di permukaannya yang berbatuan.

Astronom Geoff Marcy, salah satu pendiri cabang ilmu pencarian planet di University of California, Berkeley, menyebut penemuan mutakhir ini “benar-benar menggetarkan pikiran."

"Penemuan baru ini menambah gambaran bahwa alam semesta ini terisi penuh -- seperti buah jeli di mangkuk -- dengan planet-planet yang lebih kecil dari bumi," kata Marcy, yang tidak terlibat dalam riset baru ini.

Sudah hampir dua dasawarsa sejak planet pertama ditemukan di luar tata surya. Sejak itu, banyak sekali terjadi penemuan yang dipercepat dengan kemunculan teleskop Kepler buatan badan antariksa Amerika Serikat NASA pada 2009 untuk menemukan kembaran bumi. Sejauh ini, sudah 861 planet yang ditemukan namun baru-baru ini saja para ilmuwan bisa mendeteksi planet-planet yang seukuran atau lebih kecil dari bumi.

Meski para ilmuwan telah berteori tentang keberadaan dunia kehidupan lain yang lebih kecil dari Merkurius – planet terkecil di tata surya kita setelah Pluto dikeluarkan pada 2006 – mereka belum mampu menemukannya. Merkurius, planet terdekat dengan matahari, memiliki diameter duaperlima bumi, sedangkan planet yang baru ditemukan dan bulan yang mengitari bumi berukuran sepertiga bumi.

Planet kecil ini terdeteksi dengan Kepler, yang secara simultan melacak lebih dari 150.000 bintang dengan sedikit kilasan di saat terang – tanda adanya planet yang melintas di depan bintang itu. Planet baru ini diberi nama Kepler-37b yang mengorbit sebuah bintang jaraknya 210 tahun cahaya di konstelasi Lyra. Planet ini satu dari tiga planet yang terdeteksi di tata surya itu.

Sang penemu Thomas Barclay dari Ames Research Center milik NASA di bagian utara California begitu gembira ketika dia mengintip planet seukuran bulan itu selama berhari-hari, sampai dia mengutip sepenggal kalimat dari film Star Wars “tu bukan bulan.” Butuh lebih dari satu tahun dan sebuah tim internasional untuk memastikan temuannya adalah benar sebuah planet yang bonafid.

Penemuan ini dijelaskan rinci dalam edisi buletin Nature yang terbit Kamis (21/2) ini.
Para ilmuwan masih mencari planet seukuran bumi dalam zona yang dinamakan Goldilocks, yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin sehingga air yang esensial bagi kehidupan bisa muncul di permukaan.

Friday, February 15, 2013

Ilmuwan Menemukan Laut di Titan (Bulan Saturnus)



Berita Astronomi TerbaruBerita Astronomi Terbaru - Radar gambar yang terdapat di pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA mengungkapkan beberapa keingintahuan baru pada permukaan misterius di bulan Saturnus, Titan, termasuk fitur hampir melingkar yang menyerupai roti yang memiliki garis pantai yang diduga dari laut purba.
Uap dari pembakaran sering menyebabkan bagian atas bentuk roti ini terangkat dan retak. Para ilmuwan berpikir beberapa proses serupa yang melibatkan panas mungkin terjadi di Titan. Gambar tersebut diperoleh pada tanggal 22 Mei, 2012, dengan instrumen radar Cassini. Para ilmuwan telah melihat medan yang serupa di Venus, di mana daerah berbentuk kubah sekitar 20 mil (30 kilometer) telah terlihat di puncak gunung berapi besar yang disebut Gunung Kunapipi. Mereka berteori bahwa salib Titan, yang berjarak sekitar 40 mil (70 km) juga merupakan hasil dari patahan yang disebabkan oleh pengangkatan dari bawah, mungkin merupakan hasil dari magma meningkat.
Salib Titan adalah jenis fitur yang belum kita lihat sebelumnya di Titan, yang menunjukkan bahwa Titan terus mengejutkan kita bahkan setelah delapan tahun pengamatan dari Cassini,” kata Lopes Rosaly dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California. “Salib Titan’ mungkin merupakan hasil dari apa yang dikenal di Bumi sebagai lekolith, intrusi magma yang dibentuk oleh dorongan dari bawah.
Kelompok lain ilmuwan Cassini, yang dipimpin oleh Ellen Stofan dari Penelitian Proxemy di Rectortown, Virginia, telah meneliti gambar radar ekuator selatan Titan. Titan adalah satu-satunya tempat selain Bumi yang memiliki cairan yang stabil di permukaan, meskipun cairan hidrokarbon di Titan bukan air. Sejauh ini, lautan yang luas dari Titan hanya terlihat di belahan Titan bagian utara.
Sebuah analisis baru gambar Cassini dikumpulkan tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa dulu ada laut yang luas di kutub selatan Titan. Stofan telah menemukan dua analisis untuk laut kering atau sebagian besar laut. Salah satu laut tampaknya terjadi lama sebelum manusia di Bumi bisa melihat Saturnus.

Meteor Meledak di Rusia, Suhu Udara Anjlok



Meteor Meledak di Rusia, Suhu Udara AnjlokOLEG KARGOPOLOV / 74.RU / AFPSebuah benda angkasa yang diduga meteorit terlihat melintas di atas kompleks permukiman di kota Chelyabinks, Rusia, Jumat (15/2/2013). Benda angkasa ini kemudian meledak dan mengakibatkan sejumlah bangunan rusak serta melukai sejumlah warga.

MOSKWA, KOMPAS.com 
— Ledakan meteor yang terjadi di kawasan Pegunungan Ural, Rusia, Jumat (15/2/2013), menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk saat pecahan meteor menghancurkan kaca-kaca dan melukai warga.

Tayangan televisi menampilkan lalu lintas pagi di kota Chelyabinks di Pegunungan Ural macet total saat sebuah cahaya yang sangat terang terlihat di langit yang sedang cerah, yang mengakibatkan sebagian warga berlindung di dalam bangunan.

Sumber-sumber dari tim kesehatan setempat menyebut 100 orang mendatangi berbagai rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, Kementerian Masalah Darurat Rusia mengumumkan komunikasi menggunakan telepon genggam untuk sementara tak bisa dilakukan.

"Sebuah meteorit meledak di atas Ural (kawasan pegunungan di Rusia Tengah) sebagian terbakar di atmosfer," kata pejabat setempat.

"Sebagian dari pecahan meteorit itu jatuh ke Bumi, jatuh di berbagai tempat di kawasan Chelyabinks," tambah pejabat itu.

Beberapa laporan bahkan menyebut sebagian meteorit itu jatuh 80 kilometer dari kota Satki, yang terletak 180 kilometer sebelah barat dari pusat wilayah Ural.

Sekolah-sekolah ditutup di seluruh wilayah itu setelah ledakan meteor itu membuat suhu di Rusia tengah anjlok hingga -18 derajat Celsius.

Kawasan Chelyabinks adalah kawasan industri di jantung Rusia. Daerah ini dipenuhi pabrik-pabrik yang memuntahkan asap ke udara dan sejumlah fasilitas raksasa lainnya, termasuk sebuah PLTN dan pusat penyimpanan sampah nuklir Mayak.

Juru Bicara Perusahaan Energi Nuklir Rusia (Rosatom) mengatakan, ledakan meteor itu tidak mengganggu operasional kedua instalasi penting itu.

"Semua perusahaan Rosatom yang berpusat di Ural, termasuk kompleks Mayak, tetap bekerja seperti biasa," ujar juru bicara yang tak mau disebut namamya seperti dikutip kantor berita Interfax.

Selain membuat kepanikan dan puluhan warga terluka, ledakan meteor tersebut sejauh ini kemungkinan besar tidak membahayakan. Pemerintah mengatakan, tingkat radiasi di kawasan itu juga tidak berubah.

Meski demikian, pemerintah mengirim 20.000 anggota tim penyelamat untuk membantu korban luka dan mencari warga yang masih membutuhkan bantuan.

Keindahan Galaksi Bima Sakti Tertangkap Kamera


detail berita
(Foto: Space)
BERLIN - Observasi instrumen NACO atau Nasmyth Adaptive Optics System di Very Large Telescope (VLT). European Southern Observatory (ESO) mengabadikan objek pemandangan di luar angkasa. Gambar yang ditangkap ini merupakan kilauan pusat galaksi Bima Sakti.

Dilansir Space, Jumat (1/2/2013), bagian sentral dari galaksi Bima Sakti diobservasi oleh instrumen NACO VTL. Astronom telah mengikuti perkembangan gerakan bintang-bintang pusat selama lebih dari 16 tahun.

Astronom mampu menentukan massa dari lubang hitam supermasif yang terdapat di pusat galaksi tersebut. Kabarnya, galaksi Bima Sakti dihuni oleh 200 sampai 400 miliar bintang dengan diameter 100 ribu tahun cahaya.

Wikipedia menerangkan, jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27,7 ribu tahun cahaya. Di dalam galaksi Bima Sakti terdapat sistem Tata Surya, yang juga berisi planet-planet termasuk Bumi.

Ilmuwan telah lama meyakini bahwa di pusat galaksi, terdapat lubang hitam supermasif. Rasi Sagitarius dianggap sebagai lokasi lubang hitam tersebut.

Kabarnya, ukuran Bima Sakti dipercaya mirip dengan galaksi Andromeda. Menggunakan teleskop Very Long Baseline Array (VLBA), ilmuwan mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang. 

Galaksi Bima Sakti memerlukan 225 sampai 250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit. Sehingga, galaksi ini telah 20 sampai 25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak pertama terbentuknya.

Sumber
http://techno.okezone.com/read/2013/02/01/56/755320/keindahan-galaksi-bima-sakti-tertangkap-kamera

Macam-macam Bentuk Galaksi


Galaksi merupakan sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang-bintang(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas + debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Asal mula kata galaksi berasal dari bahasa yunani yaitu galaxias yang berarti susu. Kata galaxias saat itu cenderung mengacu dengan galaksi kita yaitu galaksi bimasakti. Galaksi terdiri dari ratusan bintang (baik bintang ganda maupun bintang tunggal), Cluster, nebula, planet dan medium antar bintang. Matahari yang merupakan salah satu bintang yang mengelilingi galaksi nya sendiri berdasarkan garis edarnya. Galaksi berdasarkan bentuk nya dibedakan atas tiga jenis utama yaitu Galaksi elliptikal, Galaksi spiral, dan Galaksi tak beraturan.
Jenis galaksi Eliptikal adalah jenis galaksi yang diperkirakan mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang. Morfologi dari galaksi eliptikal ternyata sangat bermacam-macam mulai dari yang berbentuk hampir bulat seperti eplisoidal hingga hampir berbentuk datar. Dengan beraneka macam nya bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat mempengaruhi jumlah dari banyak nya bintang yang ada didalam sebuah galaksi. Mulai dari ratusan juta bintang hingga lebih dari satu trilyun bintang. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble. Contoh dari jenis Eliptikal galaksi adalah M32, M49 dan M59.
Klasifikasi Skema Hubble pada Galaksi Eliptikal
Jenis Galaksi Spiral adalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran bintang dan medium antar bintang dimana pada garis tengah nya atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang yang berumur sangat tua. Dilihat dari bentuk nya, galaksi berjenis spiral mempunyai lengan yang cerah disetiap sisinya. Dalam klasifikasi skema hubble jenis spiral galaksi diberi daftar dengan kode S(Spiral) dan SB (Barred Spiral) tergantung dengan bentuk lengan nya kemudian diikuti huruf abjad yang mengindikasikan tingkat kerapatan antar lengan spiral dan tonjolan pada pusat galaksi. Seperti hal nya sebuah bintang beserta planet-planet nya, lengan spiral galaksi selalu memutari pusat dari galaksi dengan kecepatan relatif konstan meskipun waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi nya sangat lama. Lengan spiral merupakan daerah pada bagian galaksi yang paling padat materi atau sering disebut “Densiy Waves”. Dibagian inilah grafitasi antar bintang mulai merapat sehingga semakin nampak lengan spiral dari sebuah galaksi maka semakin banyak pula jumlah bintang-bintang dan dibagian inilah tempat dilahirkannya bintang-bintang muda. Contoh dari Galaksi jenis spiral adalah M31 (andromeda), M33 (triangulum) dan M51 (Whirlpool)
Klasifikasi Hubble pada Galaksi Spiral dan Barred Spiral
Jenis galaksi tak beraturan. Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral. Pada jenis galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar galaksi ini lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi yaitu galaksi yang bentuk nya seperti cincin yang mana ditengahnya ada pusat dari galaksi dan Lentikular galaksi dimana Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara jenis Eliptikal dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring Galaksi adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC 5866.HG
(Referensi: en.wikipedia.org)
Contoh Jenis Galaksi Eliptikal
Contoh Jenis Galaksi Spiral dan Barred Spiral