animasi bergerak gif
My Widget
Islam, Sains, Dan Teknologi: August 2013

Thursday, August 22, 2013

Badai Matahari Kembali Ancam Bumi

Badai matahari yang terjadi Maret tahun 2012 [foto ilustrasi]

Matahari kembali melepaskan badai Matahari super besar pada Selasa pagi, 20 Agustus. Akibat dari badai Matahari itu akan mengancam Bumi. Sebab, awan besar yang terdiri dari partikel super panas sedang mengarah ke Bumi.

Melansir Space, 22 Agustus 2013, letusan Matahari yang dikenal dengan nama Coronal Mass Ejection (CME) itu terjadi pada pukul 04:20 waktu Amerika Serikat. Diperkirakan berton-ton partikel matahari itu menuju ke Bumi dengan kecepatan 3,3 juta km/jam.

"Berdasarkan pengamatan melalui Solar Terrestrial Relations Observatory milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), CME meninggalkan Matahari dengan kecepatan 570 mil per detik. Itu memang kecepatan rata-rata dari CME," kata salah satu pejabat NASA dalam keterangan tertulis.

Pesawat ruang angkasa milik NASA, Twin Stereo dan Solar Heliospheric Observatory, yang dikendalikan oleh NASA dan European Space Agency (ESA), berhasil menangkap gambar dari kejadian badai Matahari di ruang angkasa.

Pejabat NASA membenarkan, partikel-partikel CME memang mengarah ke Bumi, akan memakan waktu dua sampai tiga hari untuk sampai ke Bumi. Biasanya, partikel CME akan memicu badai geomagnetik, yang mengganggu komunikasi radio, sinyal GPS, dan jaringan listrik.

"Namun, badai Matahari tidak selalu berpotensi mengganggu. Di masa lalu juga pernah terjadi badai geomagnetik yang disebabkan oleh partikel CME, tapi kekuatannya tergolong ringan," jelas pejabat NASA itu.

Sementara para ahli dari laman SpaceWeather.commengungkapkan, pada tanggal 17 Agustus lalu, badai Matahari juga terjadi dan memuntahkan CME ke Bumi. Namun, partikel itu hanya berada di awan Bumi dan menciptakan aurora, atau dikenal sebagai cahaya utara dan selatan. 

"Tampilan aurora itu akan semakin meningkat pada malam dan besok, mengingat badai Matahari terjadi tanggal 20 Agustus silam. Tapi, kita harus tetap mewaspadai dampaknya," kata para ahli.

Saat ini, Matahari mencapai tahap puncak pada siklus 11 tahunan, atau dikenal sebagai Solar Cycle 24. Akibat dari badai Matahari yang terjadi cukup kuat pada tahun ini, akan mengakibatkan partikel CME dapat mempengaruhi cuaca di ruang angkasa.

Rusak Parah, Teleskop Antariksa Kepler Dipensiunkan

Gambar model instrumen teleskop antariksa Kepler.

Teleskop antariksa Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) selama ini bertugas menemukan kelompok planet alien, atau planet-planet yang sebelumnya tidak pernah terlihat. Tapi, gara-gara rusak, Kepler harus mengakhiri tugasnya.

Menurut Space Daily, 19 Agustus 2013, tim peneliti memakan waktu lebih dari dua bulan melakukan perbaikan dan pengujian-pengujian. Namun, usaha mereka sia-sia. Kepler sudah tidak mampu bekerja secara maksimal. NASA pun berencana membuat misi baru untuk melanjutkan pencarian planet-planet baru.

Kondisi kerusakan terparah Kepler terjadi pada dua dari empat roda mekanis giroskop. Kerusakan itu pertama terjadi pada Juli 2012 lalu, upaya para teknisi untuk memperbaiki satu dari dua yang roda yang rusak tak berhasil. Itu yang menyebabkan Kepler tidak dapat bekerja secara maksimal.

Terakhir kali Kepler menyelesaikan misi utamanya pada November 2012. Rencananya misi Kepler akan diperpanjang selama empat tahun lagi, tapi teleskop itu membutuhkan tiga roda mekanis giroskop untuk melanjutkan pencariannya menemukan planet-planet baru.

"Kepler telah membuat penemuan luar biasa, mulai dari planet-planet baru sampai planet layak huni bagi manusia," John Grunsfeld, Asosiacate Adminstrator for Science dari Misi NASA.

Grunsfeld menambahkan, pada tanggal 8 Agustus lalu, beberapa insinyur telah melakukan uji kinerja tahap akhir teleskop Kepler. Hasilnya Kepler harus segera diistirahatkan.

"Kerusakan pada dua roda mekanis giroskop telah membuatnya tidak menghasilkan lokasi yang presisi dari data-data telah diambil di ruang angkasa. Itu hanya menyulitkan peneliti ketika menganalisa data-data temuan Kepler," ujar Grunsfeld.

Menurut William Borucki, Peneliti Utama Kepler di NASA Ames Research Center, pada awal misi Kepler mereka belum mengetahui ada banyak planet seukuran Bumi yang berterbangan di Galaksi.

"Berkat Kepler akhirnya kami bisa mengetahui planet-planet yang bisa dijadikan zona layak hidup bagi manusia di masa depan," kata Borucki.

Borucki juga menyampaikan, saat ini tim peneliti sedang melakukan modifikasi teleskop Kepler. Awalnya menggunakan empat roda mekanis giroskop, dan akan diubah menjadi dua roda mekanis giroskop saja.

"Kepler sangat berpengaruh dalam ilmu pengetahuan. NASA berharap riset mengenai modifikasi terhadap teleskop Kepler bisa selesai pada akhir tahun ini, sehingga pendanaannya akan bisa segera keluar pada awal tahun 2014," ungkap Borucki.

Teleskop Kepler telah menemukan 3.500 planet potensial yang dapat ditinggali oleh manusia sejak Maret 2009. Namun, hanya sekitar 135 yang bisa dikonfirmasi hingga sekarang.

Meskipun teleskop ruang angkasa Kepler tidak mampu lagi memberikan data-data yang presisi, tapi para peneliti masih berharap Kepler masih dapat membuat penemuan-penemuan menarik bagi ilmu pengetahuan.

Bulan pada Jupiter Bisa Dihuni Manusia?


Permukaan Europa, satelit keenam Planet Jupiter
Banyak hal misterius yang menyelimuti Europa, satelit keenam yang mengitari Planet Jupiter. Meski begitu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) percaya suatu hari nanti Europa bisa dihuni manusia.

Untuk membuktikannya, NASA telah menyiapkan tim peneliti yang akan mendarat di permukaan bulan yang diselimuti es itu. Dikutip dari laman Dailymail, 12 Agustus 2013, ada tiga fokus utama NASA dalam penelitian di bulan Europa.
Pertama, menyelidiki bahan-bahan non-es di permukaan, seperti: kandungan garam, bahan-bahan organik, dan kontaminan atau zat-zat lainnya. Fokus kedua adalah untuk memetakan bulan secara geofisika, seperti menyelidiki terbentuknya es di permukaan Europa melalui pengukuran seismologi dan medan magnet di dalam tanah.
Terakhir, NASA fokus bagaimana cara mendaratkan pesawat ruang angkasa di permukaan es Europa. Hal ini juga untuk mengetahui apakah bebatuan di sana mendukung adanya kehidupan. "Mendaratkan pesawat di permukaan Europa merupakan tantangan teknis tersulit selama beberapa tahun belakangan ini," kata Robert Pappalardo, peneliti ahli di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA.

Dia menambahkan tim peneliti masih fokus pada teknologi yang dibutuhkan untuk melakukan pendaratan di Europa. Ini adalah kunci utama agar para peneliti bisa meneliti di sana.
"Bulan Maret lalu, para peneliti telah mendapatkan bukti kuat bahwa di dalam lapisan es Europa terdapat lautan air asin yang kaya akan zat-zat kimia," tambah Pappalardo.

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Profesor Mike Brown dari California Institute of Technology dan Kevin Hand dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA menemukan ada energi di dalam lautan air asin yang bisa mendukung kehidupan manusia. "Kami percaya terbentuknya lautan air asin di Europa hampir sama dengan terbentuknya laut air asin di Bumi," kata Brown.

Europa pertama kali diteliti oleh misi Voyager pada tahun 1979 dan Galileo pada tahun 1990-an. Selain Europa, para peneliti juga percaya bahwa Encelade, bulan Planet Saturnus, juga bisa mendukung kehidupan manusia.
Sumber :
VIVA.co.id

Inilah Robot Perang Buatan Indonesia yang Dikagumi Inggris

Inilah Robot Perang Buatan Indonesia yang Dikagumi Inggris

Seorang anak bangsa, Dr Subchan, kini menjadi pembicaran di Inggris. Peneliti di Cranfield University, Shrivenham Campus di Oxfordshire, Inggris, bersama timnya dinyatakan sebagai pemenang Minister οf Defense (MoD) Grand Challenge, Bahkan, Departemen Pertahanan Inggris berminat mengembangkan robot dan piranti ciptaan timnya.



MoD Grand Challenge adalah lomba bergengsi untuk mencari teknologi terapan di dunia militer yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.


Subchan, pria yang lahir dan besar di Jombang, Jawa Timur, itu bersama Team Stellar mengembangkan Saturn (Sensing аnԁ Autonomous Tactical Urban Reconnaissance Network).


Saturn adalah semacam robot yang berfungsi mendeteksi ancaman musuh. Bukan sembarang robot. Ini adalah robot terpadu yang memiliki tiga komponen, baik di darat maupun udara, yang bisa mengidentifikasi kekuatan dan posisi musuh di medan pertempuran.

”Robot ini bisa menggantikan manusia untuk mengintai kekuatan dan posisi musuh, tanpa berisiko terlihat atau diketahui lawan,” jelas Subchan yang lulusan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) jurusan matematika 1994 itu. LM

Sumber : http://lingkarmerah.blogspot.com

NASA merilis gabungan gambar 'WAVE AT SATURN'

http://astronesia.blogspot.com/
Gabungan lebih dari 1.400 foto orang yang melambaikan tangan pada saat Cassini menjepret Bumi dari orbit Saturnus.Gambar dirilis 21 Agustus 2013.

Ketika pesawat ruang angkasa NASA menjepret foto Bumi dari Saturnus pada bulan Juli lalu,NASA berharap semua umat manusia melambaikan tangannya.Sekarang,berkat kolase menakjubkan, anda bisa melihat foto yang diambil pada hari itu oleh para penggemar astronomi dari seluruh belahan dunia yang benar-benar melambaikan tanganpada planet bercincin tersebut.

Detail gambar.Gambar dirilis 21 Agustus 2013.


Para ilmuwan yang bekerja di misi Cassini menggabungkan lebih dari 1.400 gambar orang melambai pada Saturnus,melalui Facebook, InstagramFlickr, GoogleTwitter danemail - termasuk foto yang diambil oleh Cassini sendiri - dan membuat kolase raksasa, yang menyerupai bentuk Bumi.Foto tersebut dikirim oleh orang-orang yang melambaipada Saturnus dari lebih dari 40 negara dan 30 negara bagian di Amerika Serikat saat 19 Juli lalu.

Lebih dari 20.000 orang di Bumi melambai pada Saturn pada 19 Juli. Beberapa hari kemudiantim Cassini merilis foto Bumi yang diambil oleh pesawat ruang angkasa. Foto itu menunjukkan bumi sebagai titik kecil dari sudut pandang 898 juta mil (1,4 miliarkilometer) jauhnya.



Anda dapat mendownload versi resolusi tinggi gambar tersebut dari situs NASA di sini:http://saturn.jpl.nasa.gov/photos/imagedetails/index.cfm?imageId=4880

Bagaimana,apa foto anda ada ? 


"LUBANG HITAM" ditemukan di samudra atlantik selatan

http://astronesia.blogspot.com/
Pusaran air besar - yang ditunjukkan pada gambar satelit di atas - yangdigambarkan sebagai "analog matematikauntuk lubang hitam.

Black hole atau Lubang hitam biasanya ditemukan di luar angkasa. Objek tersebut terbentuk dari hancurnya bintang mati. Kini, ilmuwan menemukan bahwa analogi matematika terkait lubang hitam itu juga bisa ditemukan di Bumi.

Dilansir Discovery, Rabu (21/8/2013), lubang hitam merupakan robekan pada struktur ruang-waktu yang menghisap seluruh objek luar angkasa, bahkan cahaya. Beberapa menganggap makna mistis pada lubang hitam dalam budaya populer sebagai portal untuk dimensi alternatif atau ancaman besar bagi perjalanan luar angkasa.



http://astronesia.blogspot.com/
Evolusi pusaran lubang hitam (yang diambil dari 3 bulan data) di Atlantik Selatanselama 225 hari


Para astronom yakin lubang hitam bertengger di alam semesta, yang dibentuk oleh runtuhnya bintang mati. Kini, fisikawan menemukan analogi matematika untuk lubang hitam di Bumi, yang diyakini muncul di Samudera Atlantik Selatan, di mana terdapat pusaran samudera.

Ilmuwan menggambarkan pusaran tersebut menggunakan karya Edgar Allan Poe yang disebut 'A Descent into the Maelstrom'. Pusaran air tersebut digambarkan memiliki tepi yang diwakili oleh sabuk luas yang berkilauan, namun tidak ada partikel yang menyelinap ke dalam pusat pusaran.

Ilmuwan juga menggambarkan bahwa lubang hitam di angkasa dikelilingi oleh lingkungan foton (cahaya). Lingkungan foton ini merupakan wilayah di mana gravitasi begitu kuat karena kepadatan dari lubang hitam.

Untuk menemukan lubang hitam laut, para ilmuwan memeriksa gambar satelit dari Agulhas Current di Samudera Hindia. Lubang hitam ini kabarnya berjalan di sepanjang pantai timur Afrika dan kembali lagi dalam formasi loop (pengulangan).

Ilmuwan mengatakan, pusaran air ini seperti membuat oasis yang bergerak bagi rantai makanan laut. Fenomena ini juga diyakini mempengaruhi perubahan iklim melaui transportasi jarak jauh dari temperatur dan salinitas (Tingkat kandungan garam air laut).


Sumber : Okezone

NASA bangkitkan teleskop tua untuk berburu "ASTEROID"

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE)

Astronesia-Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) akan mengaktifkan kembali teleskop luar angkasa inframerah yang dimanfaatkan untuk menemukan asteroid berbahaya. Teleskop ini akan digunakan dalam misi selama tiga tahun untuk berburu asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.

WISE atau Wide-field Infrared Survey Explorer, teleskop juga akan berburu target objek luar angkasa yang mendukung misi pengiriman pesawat luar angkasa robot. Dengan robot tersebut, NASA berniat ingin memindahkan objek asteroid kecil ke orbit tinggi di sekitar bulan.

NASA juga akan mengirimkan astronot untuk mengunjungi asteroid yang baru dipindahkan tersebut. Pengiriman astronot tersebut bersamaan dengan uji coba penerbangan kapsul NASA Orion untuk menjelajah ke kedalaman luar angkasa.

Peluncuran NASA Orion ini dijadwalkan pada 2021. Sementara pengujian penerbangan untuk Orion dan roket yang dinamakan Space Launch System akan digelar pada 2017.

 


NASA menghabiskan sekira USD3 miliar per tahun untuk pengembangan Orion dan Space Launch System. NASA meluncurkan teleskop WISE pada Desember 2009 untuk melacak tanda-tanda asteroid, bintang, galaksi jauh, serta benda-benda luar angkasa lainnya.

Selama misi yang diluncurkan 4 tahun lalu tersebut, WISE mengamati lebih dari 34 ribu asteroid di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter. Selain itu, teleskop ini juga menemukan 135 asteroid yang dekat dengan Bumi.

Sumber : Okezone

Jepang Kirim Robot yang Bisa Berbicara ke Luar Angkasa



Kirobo, robot luar angkasa Jepang

VIVAnews - Akhirnya Jepang telah meluncurkan robot mini yang mampu berbicara dengan manusia ke ruang angkasa untuk pertama kalinya, Minggu 4 Agustus 2013.

Seperti dilansir BBC, robot yang bernama Kirobo itu diluncurkan melalui roket tak berawak pada wahana antariksa di Pulau Tanegashima, Jepang.

Selain membawa robot Kirobo, roket itu juga membawa perbekalan seperti air minum, makanan, pakaian, dan perlengkapan kerja 6 astronot yang berada di atas Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Robot Kirobo ini dijadwalkan bergabung dengan para astronot pada 9 Agustus mendatang. 

Pengiriman Kirobo merupakan bagian dari studi sejauh mana kolaborasi mesin robot dengan astronot dalam waktu yang lama.

Kirobo yang memiliki berat 1 kg dan tinggi 34 cm itu memang didesain bisa berbicara dengan manusia dalam bahasa Jepang. Bukan itu saja, Kirobo juga mampu menyimpan rekaman percakapan dengan Wakata, astronot yang akan mengambil alih komandan ISS pada akhir tahun ini. Kirobo juga diharapkan menyampaikan pesan dari ruang kontrol astronot.

"Kirobo akan mengingat wajah Wakata sehingga mengenalinya saat mereka bergabung kembali di ruang angkasa," kata pengembang robot, Tomotaka Takahashi.

Takahashi berharap Kirobo bisa berfungsi sebagai mediator antara manusia dengan mesin, atau pun seseorang dengan internet.

Ia menambahkan dalam mengembangkan robot itu, tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat robot itu kompatibel dengan kondisi ruang angkasa.

Takahashi mengaku setidaknya puluhan uji coba telah dilakukan selama 9 bulan untuk memastikan kehandalan Kirobo.

Kirobo ternyata juga memiliki pasangan robot yang sama di Bumi, robot itu namanya Mirata. Robot di Bumi itu diposisikan memantau masalah elektronik kirobo yang kemungkinan terjadi dalam ruang angkasa.

Kirobo merupakan robot hasil besutan antar pengembang yaitu Takahashi, produsen mobil Toyota, dan perusahaan periklanan Dentsu.