animasi bergerak gif
My Widget
Islam, Sains, Dan Teknologi: Astronom temukan Galaksi paling jauh dan paling awal yang pernah ditemukan

Wednesday, November 13, 2013

Astronom temukan Galaksi paling jauh dan paling awal yang pernah ditemukan

Ilustrasi

Dengan menggunakan data dari survey alam semesta yang baru-baru ini dilakukan oleh teleskop Hubble, sebuah tim internasional yang dipimpin oleh astronomAmerika berhasil mengidentifikasi galaksi paling jauh dan paling awal yang pernah terdeteksimenurut laporan baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Walaupun banyak kandidat galaksi yang jauh lainnya yang sudah diidentifikasi di masa lalutapi galaksi ini sudah dikonfirmasi melalui tindak lanjut pengamatan yang dilakukan oleh teleskop Keck I di Hawaii.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan alam semesta ketika masih bayi melakukan pembentukan bintang yang intens di galaksi di banding apa yang astronom yakini sebelumnya.Ini berarti bahwa teori-teori dan model aktivitaspembentukan bintang di galaksi 'mungkin perlu revisi.

"Kami berharap dapat menemukan lebih banyak benda-benda kecil dengan survei ini,"kata Mauro Giavalisco.

Astronom UMass (University of Massachusetts) membandingkan teori yang berlakutentang alam semesta awal dengan melemparkan batu bata melalui jendelayang akan menghasilkan banyak potongan-potongan kecil dan beberapa pecahan besar.

Menurut Giavalisco, banyak galaksi bermassa kecil tetapi hanya beberapa yang bermassa besarDan survei kami tidak benar-benar dirancang untuk menemukan galaksi awaldengan tingkat pembentukan bintang tinggi.Namun, pada hari pertama percobaan kami,kita melihat obyek ini sangat aktifJadi kami tidak yakin jika kita benar-benarberuntung.

Bukti laju pembentukan bintang di galaksi ini menimbulkan pertanyaan yang menggodatentang apakah kita punya teori pembentukan galaksi yang benar dalam ide-ide yang mendasar," tambah astronom."Mekanisme ini belum sepenuhnya dipahami."

Untuk mengkonfirmasi sifat galaksi jauh initim menggunakan teknik yang disebut “Lyman-break selection" yang dikembangkan oleh Giavalisco dan rekannya pada tahun 1990-an. Metode ini menggunakan warna tampak galaksi sebagai indikator jarak mentah.

"Warna mengkodekan banyak proses fisik yang bekerja di dalamnya," kata Giavalisco,"seperti,apakah mereka membentuk bintang atau tidak dan berapa banyak debu di dalamnyakarena debu meredupkan cahaya bintang dan membuat warna mereka menjadi merah."

No comments:

Post a Comment